The Killer Question

Tuesday, March 31, 2009

Sedodol – dodolnya gue, tiap ada orang yang nanya ama gue, entah itu tentang hal yang serius, ga serius, atau bahkan yang cuma basa basi, pasti selalu bisa gue jawab, meski kebanyakan jawaban yang keluar dari mulut gue adalah jawaban yang konyol a.k.a ngasal.

Tapi baru kemarin ini, selama hidup gue baru bisa ngalamin yang namanya speechless ngadepin pertanyaan orang.

Padahal nih yah, bukan termasuk pertanyaan yang tergolong sulit dan membutuhkan intelegensia yang tinggi buat ngejawabnya, tapi somehow gue sampe mati kutu dibuatnya.

Saking mati kutunya sampai – sampai kayaknya kutu beneran yang ada di kepala gue juga ikut-ikutan mati.

Kejadiannya minggu kemaren, waktu gue lagi jalan ama dia ke sebuah mall, dan kebetulan ada beberapa orang yang dengan hebatnya mengenali muka gue, menspot makhluk di pinggir gue, dan kemudian bertanya dengan ramahnya, dengan pertanyaan yang (lebih hebatnya lagi) sama :

“Ndra, ini siapa?”


*Degg..


Hening.

Umm.. gue sempet memikirkan beberapa alternatif jawaban beserta efek samping yang mungkin aja terjadi.

  1. Pacar : Gue pasti digorok dia.
  2. Adik : Sama juga, digorok sih nggak, tapi potensi terjadinya tindakan kekerasan tetap besar.
  3. Calon : Meskipun efek positifnya gue bakalan dikasih selamat oleh orang yang nanya, gue lebih khawatir terhadap resiko gue ditampar di hadapan umum dengan tuduhan “ngaku ngaku”
  4. Jawaban favorit semua orang : Temen. Jawaban ini sebenarnya paling aman, namun bila sang penjawab tidak ahli dalam mengontrol ekspresi mukanya (yang mana itu gue) akan menimbulkan beberapa reaksi dan pertanyaan standar tambahan lainnya dari si penanya seperti:
    1. Ah masaaa… temen dimana ndra? (sambil tersenyum nakal)
    2. Berbagai variasi gumaman menyebalkan seperti “ooohhh”, "mmmmhhh" atau "oh ya?" ditambah kerlingan mata yang bikin gue tambah semangat buat menimpuk sang penanya dengan sesuatu yang berat.
    3. Tanggapan paling annoying sedunia : "Temeen apa temeeennn.."

Yah,, dan akhirnya gue cuma senyum aja.. ya, senyum. Suatu hal yang cuma biasa gue lakuin klo ketauan kentut di depan umum. Cuma Senyum ajah..

Cuman sayangnya tindakan ini justru merupakan blunder yang sebenarnya berdampak lebih fatal lagi karena justru mengindikasikan memang ada sesuatu diantara kita.
Reaksinya? kurang lebih sama dengan 3 poin diatas, dan cukup bikin gue berharap saat itu muncul pertunjukan barongsay atau apapun yang bisa dijadikan pengalih perhatian sehingga kita bisa pergi tanpa dicurigai orang..

huhu..

tapi sekarang, gue udah tau jawabannya! (yakin mode: on)

"Ndra, ini siapa?"

"Ini? oh,, ini partner saya tante.. kenalin.."

Empat Hari Yang Berat itu..

Saturday, March 14, 2009

H Min Satu

Hmmm,, ada yang tidak beres nih dengan diri gue. Bukan, bukan karena ketombe di rambut gue yang semakin banyak, tapi gue sedang bermasalah. Masalah ini...... masalah terbesar gue selama ini, yaitu diri gue sendiri.

Ugh,, somehow, i can't stand it anymore.
Harus nyari udara segar, yang mana sebenarnya gue tahu udara segar itu tidak dijual eceran, tapi akhirnya gue harus ambil keputusan, untuk kebaikan gue sendiri. Dan dia tentunya.
Huff.. Okedeh, gue bulatkan tekad dan kotakkan niat (gariing).
Gue akan menghilang.

Hari Pertama

Gue bangun tidur, ngeliat jam, dan segera bersiap-siap ke kantor. Kegiatan teknis lainnya seperti mandi dan memakai baju agaknya kurang etis gue ceritain disini, karena selain tidak penting, itu agak pribadi soalnya. Gue matiin hape, simpan hapenya di lemari kamar kosan, dan pergi ke kantor.

Hari itu gue lewati dengan kesepian luar biasa. Ga ada Telepon,Sms, bahkan YM sekalipun..
Oke, kayaknya gue masih kuat, pikir gue.
Bohong.

Hari Kedua

Gue ngecek imel dan pesbuk. Dengan mode offline tentunya. Di statusnya, Dia ngetik "kehilangan, Titik!!" gue sempat berpikir apakah dia kehilangan titik? ngapain juga dia kehilangan titik? coba ya, apa nggak ada sesuatu yang lebih penting gitu untuk dirasakan kehilangannya selain titik? seperti ya.... contohnya siapa ya? ya... anggap aja orang. Kayaknya lebih pantes kehilangan orang deh, dibanding kehilangan titik.

Dan kembali, gue ngerasa jadi orang bodoh. Lagi.
hari itu gue lewatkan dengan kesepian dan kebodohan.
Gue dan hobi gue menyiksa diri sendiri.

Hari Ketiga

Berat Jendral,, semakin susah bernafas , ga ada batrenya. Ya udah, Nyoba iseng buka YM aaahhh.... kali aja ada aura kasih lagi online. Mungkin dia mengerti keadaan gue selama ini, secara gue juga ngerti keadaan dia sebagai seleb. *PLAAKKK!!

Wah.

Ada dia. (Bukan, bukan Aura Kasih, tapi DIA)
Online.

aduh...

Tangan gue udah gatal, ingin menyapanya. Untuk mengobati gatal itu gue coba mengalihkan perhatian dengan mencoba menyetel lagu yang sebenarnya tidak membantu sama sekali karena semua lagu - lagu yang gue setel adalah tentang dia.

Uuggh...
"Tahan ndra, tahan, lo belum bisa ngatasin diri lo sendiri.. bagaimana lo bisa ngadepin dia sekarang? "

Ada yang berbisik. Diri gue kayaknya, soalnya ga ada siapa siapa lagi disana.

Suara lain berbisik, "Ya ampun draaa... lo jadi cowok kejam banget yak? kenapa gak sekalian aja lo nyopet dari nenek tua di bis yang sedang berdiri karena gak kebagian tempat duduk!?
KEJAM IH!"

Dua sisi itu terus berkelahi meninggalkan kebingungan di kepala gue.
Pusing.

Dan kembali hari itu gue lewatkan dengan kesepian akut dan kebodohan spektakuler yang membuatku tak bisa tidur dan tentu saja langsung sepaket dengan bangun kesiangan pada keesokan harinya.
Crap.

Hari Keempat

Kepala gue pusing karena kurang tidur dan kurang gizi karena setelah 3 hari ini mencoba berkelahi dan berdamai dengan diri gue sendiri.
Finally, ketika shalat jumat gue ngerasa lebih tenang... lebih.. i don't know, ikhlas?

Allah knows the best..

U Just can't hurry things like this..
Let Allah arranges everything for you, and all u have to do is keep on the faith, ndra..

PLOP!

Huff..

Oke, i think i'm ready now...

Sorenya

Gue Nyalain Hape > Text message > Write New

"Hi Be..."

Send Message.


T A M A T


Let's go for a walk. Just enjoy the view.
Nothing else.
And i'll show you the world from my sight.
Our World.





Pertama Kali

Wooow...

Gue, Nulis?

Ohhh, Come on,,

Oke, kita lagi nggak sedang becanda khan disini? atau emang gue serius pengen nulis?

Hey, You know what..? dengan tingkat intelegensia gue yang seminim rok cewe-cewe di jalan alkateri itu (Umm.. anggap aja Jalan Alkateri adalah sebuah jalan dimana semua wanita berjalan memakai rok yang minim), gue emang pengen banget belajar nulis.

My Right brain is screaming out loud, and i just couldn't find any other way to spill it.

Just wanna' spill out my thoughts..

My Silly, Corny and Complicated Thoughts.

Rgds
 
Design by Pocket